Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Wednesday, March 7, 2007

Masalah Poso sangat 'kompleks'

Aparat keamanan mengakui masalah Poso sangat kompleks
Wakil Kapolri Komjen Makbul Padmanegara mengatakan, masalah di Poso sangatlah "kompleks" sehingga menyulitkan kerja aparat.

Komjen Makbul Padmanegara dalam jumpa pers hari Rabu, yang khusus membahas masalah kekerasan di Poso, mengatakan, polisi sejak awal telah melakukan langkah persuasif, karena masalah di Poso sangatlah kompleks.

Pertama, kerumitan itu terjadi akibat adanya potensi "dendam" yang masih kuat pada warga kelompok putih [warga muslim].

"Mereka beranggapan bahwa dendam mereka belum terbalas. Karena kalau kita lihat, jumlah korban dari kelompok putih itu lebih banyak," katanya.

Selain itu, juga ada perasaan tidak puas dari kalangan kelompok putih bahwa mereka kurang dilindungi aparat dalam konflik tahun 2000.

'Upaya persuasif'

Menurut Makbul, tanpa upaya persuasif seperti itu, sulit menyelesaikan masalah yang dilatari dendam, konflik agama, dan ketidakadilan.


Mereka beranggapan bahwa dendam mereka belum terbalas. Karena kalau kita lihat, jumlah korban dari kelompok putih itu lebih banyak


Brigjen Makbul Padmanegara

"Mereka beranggapan, korban dari kelompok merah belum imbang," katanya.

Masalah yang terjadi kini, menurut perwira tinggi polisi ini, tidak terlepas dari kejadian kekerasan di wilayah itu, sejak tahun 1998.

Komjen Makbul menambahkan, polisi juga mengalami kesulitan menemukan warga yang bersedia bersaksi, karena "tingginya rasa takut masyarakat".

Di tambahkan, para pelaku juga berlindung di belakang kelompok komunitas agama.

Selain itu, Makbul juga menyebutkan "teror" kepada aparat polisi, kejaksaan dan lembaga pemasyarakat.



Menyanggah

Dua hari setelah kejadian baku-tembak di Poso, Sulawesi Tengah, yang menewaskan 13 orang warga sipil bersenjata dan 1 orang anggota polisi, para pejabat polisi baik di Jakarta maupun Sulawesi Tengah, terus menyanggah tuduhan bahwa aparatnya melakukan kesalahan prosedur dalam insiden insiden kekerasan itu.


Harapan kami masyarakat jangan sampai trauma


Warga Poso

Suara-suara yang menyudutkan langkah polisi itu mulai disuarakan para politisi di DPR, pegiat HAM dan LSM, yang walaupun mendukung langkah tegas aparat, mereka mengkritik langkah aparat yang dianggap kurang mengedepankan langkah persuasif.

Sementara, polisi tetap bersikukuh bahwa korban yang tewas adalah sebagian buron dan warga sipil bersenjata.

Kalau polisi akhirnya bertindak tegas, menurut Makbul, karena bagaimanapun langkah hukum harus ditegakkan utamanya setelah langkah persuasif tidak diindahkan.

Dan aparat polisi sejauh ini tengah memeriksa sedikitnya 24 tersangka, dan mereka terus mengejar para buronan yang belum tertangkap.

Laporan terbaru menyebutkan 2 orang tersangka telah menyerahkan diri, namun menurut pejabat polisi mereka bukanlah tokoh utama buronan.

Beberapa warga Poso mengharapkan polisi mengungkap pelanggaran hukum di wilayah dan menindak orang-orang yang terlibat. "Harapan kami masyarakat jangan sampai trauma," kata seorang warga.

0 comments: