Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Monday, March 5, 2007

Banggai Rusuh, Empat Tewas dan 26 Luka-luka




Bangkep – Suasana Kota Banggai, Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah masih mencekam menyusul tewas tertembaknya empat orang warga saat terjadi bentrok dengan Polisi di depan Kantor Kepolisian Sektor setempat, Rabu (28/2) kemarin. Bentrok tersebut bermula dari upaya paksa Polisi membuka Kantor Bupati Bangkep setelah sepekan lebih disegel warga. Mereka kemudian melakukan penyerangan ke Polsek setempat bersenjatakan parang, tombak, bambu runcing, batu dan bom Molotov. Selain mengakibatkan korban jiwa, bentrok tersebut mengakibatkan satu asrama polisi terbakar.

Warga yang tewas diketahui bernama Junais (33), Admar Bambang (58), Ridwan Saidia (27), Ilham (25). Saat ini sekitar 26 korban luka-luka sebagian besar di rawat di Rumah Sakit Umum Daerah Banggai Kepulauan.

Direncanakan, empat orang warga yang tewas dalam bentrokan itu, Kamis (29/2) ini akan segera dimakamkan keluarganya.

Ahmad Buluan dari Forum Mondupolian Banggai Bersatu (FMBB) menyatakan bahwa Polisi sudah bertindak gegabah. Massa melakukan perlawanan karena terpancing dengan ulah polisi yang membuang tembakan peringatan.

“Polisi melakukan tindakan inprosedural. Mereka tidak pentungan pentungan ketika memukul, tapi balok kayu. Kenapa mereka tidak pakai pentungan rotan, tidak memakai tameng dan gas air mata. Kemudian rata-rata yang tewas itu ditembak di kepala, itu sama dengan pembunuhan,” kata Ahmad.

Ahmad juga meminta agar bantuan 75 personil keamanan dari Kesatuan Brimob Polda Sulteng dapat bekerja efektif dan sesuai prosedur.

Wakil Kepala Kepolisian Resor Banggai Komisaris Polisi M Ikbal menyatakan bahwa seorang warga luka akibat dipukuli dan tiga lainnya terkena tembakan.

Menurut Ikbal, massa melakukan aksi anarkis dengan menyerang Polisi, lalu aparat melepaskan tembakan peringatan yang dibalas warga dengan lemparan batu dan bom Molotov.

“Saat ini, situasi berhasil kami kendalikan. Polisi sudah melakukan penjagaan ketat di sejumlah titik rawan. Kami juga sudah menggalang sejumlah tokoh-tokoh pemuda dan masyarakat setempat untuk meredam situasi ini,” kata Ikbal.

Bentrok tersebut bertepatan dengan dialog soal pemindahan ibukota Kabupaten Banggai dari Kota Banggai ke Salakan yang dimediasi Kapolres Banggai AKBP M Nazli. Dialog tersebut mempertemukan sejumlah tokoh adat untuk menyatukan pendapat tentang pelaksanaan Undang-Undang Nomor 51 Tahun 1999 tentang pemekaran Kabupaten Banggai. Namun di saat dialog masih berlangsung, bentrok tersebut terjadi.

Bupati Banggai Kepulauan Drs Irianto Malinggong MM menyesalkan kejadian itu. Ia berharap masyarakat bisa taat pada hukum yang berlaku.

“Saya meminta kepada Kapolda Sulteng Brigjen Badrodin Haiti untuk turun tangan mengawal realisasi UU Nomor 51 Tahun 1999 itu,” tandasnya.***

0 comments: