Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Monday, December 24, 2007

AMANKAN IBADAH NATAL GEREJA DI JAGA KETAT


Guna mengamankan jalannya pelaksanaan ibadah natal 2007 di palu dan poso sulawesi tengah jajaran Kepolisian di sulawesi tengah menjaga semua gereja Yang ada, penjagaan di setiap gereja yang ada Petugas polri menempatkan dua hingga lima personil.

Pelaksanaan ibadah natal 2007 yang akan dilaksanakan Mulai sore ini seluruh gereja yang ada di kota palu Mendapat penjagaan dari aparat kepolisian, penjagaan Selain penjagaan disetiap gereja yang ada penerjunan Personil polri dalam pengamanan natal dan pergatian Tahun aparat juga ditempatkan pada pos-pos pengamanan Di beberapa lokasi yang ada.

Dalam pengamanan pelaksanaan ibadah natal dan Pergantian tahun jajaran kepolisian sulteng menggelar Operasi pengamanan yang diberi sandi. operasi lilin 2007 pihak polda sulteng telah menyiapkan personil Sebanyak 5.000 orang, mereka disebar dan ditugaskan Kepada sejumlah lokasi titik rawan antara lain rumah Ibadah pusat perbelanjaan dan pusat keramaian Lainnya bahkan pada tempat-tempat rekreasi.

Menurut kapolda operasi lilin sebenarnya sudah Menjadi kegiatan tahunan, untuk tahun ini kegiatan Pengamanan yang melibatkan berbagai aparat terkait Diarahkan pada 4 aspek antara lain aspek keamanan dan Ketertiban aspek kriminalitas aspek gangguan Kantibmas serta aspek pelayanan masyarakat.

Kapolda menekankan titik berat operasi lilin 2007 Ini yakni operasi kemanusiaan dengan mengutamakan Kegiatan polri dalam rangka memberikan perlindungan Pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat khususnya Masyarakat yang merayakan natal idul adha dan tahun Baru 2007.

Baca Selengkapnya..

Friday, December 7, 2007

Natal, "Christmas – Holiday Season"


Beberapa tahun terakhir ucapan "Merry Christmas" mulai beralih pada ucapan yang lebih sekuler "Happy Holidays" atau "Best Wishes for the Holiday Season" dan semacamnya. Pohon-natal pun mulai tidak lagi disebut sebagai "Christmas Tree" tetapi "Holiday Tree". Perubahan ini mendapat perhatian khusus, dan ada diantara kaum Kristiani sangat menentang hal-hal tersebut.

Bulan Desember tahun lalu di Amerika Serikat ada kelompok Kristen Konservatif berjumlah 700an orang berdemo, menyerukan agar orang Kristen memboikot group toko retail Target, karena toko tersebut memasang iklan dengan tidak menyebutkan kata "Christmas" melainkan memakai istilah "Holiday Season". Kegiatan ini langsung dibaca dengan cermat oleh group toko retail Wal-Mart yang tetap beriklan dengan menyertakan kata "Christmas". Karena tekanan itu, Target kemudian balik menggunakan kata "Christmas" dalam iklannya. Maka jadilah urusan itu berubah menjadi "marketing tools", dan hebohnya berita bisa jadi menguntungkan ke-2 macam group toko tersebut..

Di tengah-tengah kontroversi dalam bisnis retail tersebut, Presiden Bush dan istrinya mengirim kartu Natal kepada sekitar 1,4 juta orang pendukungnya. Kartu itu bergambar dua anjing kesayangan Presiden Bush bermain-main di salju, di depan Gedung Putih. Kartu itu tidak bertuliskan ucapan "Merry Christmas", tetapi. "Best Wishes for the Holiday Season". Kartu ini tentu saja mengecewakan sebagian orang yang kurang setuju dengan istilah "Holiday Season". Beberapa kelompok politik dan kalangan Kristen konservatif pun mengecam kartu ucapan presiden ini, dan mengatakan itu adalah upaya untuk menyingkirkan Kristen dari arena publik.

Ada baiknya kita melihat sejarah Natal, dimana memang perayaan Natal 25 Desember ini terjadi karena tradisi saja. Alkitab tidak pernah menyebut adanya Natal tanggal 25 Desember, tidak pernah menyebut atribut natal, pohon natal dan lain-lain. Penemuan papyrus abad-4, menulis pada tahun 274 M di Kerajaan Romawi, tanggal 25 Desember dimulai perayaan kelahiran matahari karena diakhir musim salju tanggal itu matahari mulai kembali penampakan sinarnya dengan kuat, karena itu bagi orang Romawi kuno, hari itu dirayakan sebagai hari Matahari. Ketika Kekristenan 'dijadikan agama negara' di Kerajaan Romawi, kebiasaan perayaan itu ternyata sukar ditinggalkan masyarakat Roma yang sudah menjadi Kristen. Oleh karena itu para pemimpin gereja kemudian mengalihkan perhatian mereka, perayaan yang semula adalah perayaan Matahari diganti menjadi perayaan peringatan kelahiran Yesus. Ketentuan ini oleh Gereja pada masa itu diresmikan di Roma tahun 336 M, dan mereka menjadikan tanggal 25 Desember sebagai hari peringatan kelahiran Kristus. Peringatan kelahiran Kristus dengan tanggal peringatan 25 Desember akhirnya juga diperkenalkan oleh Kaisar Konstantin, hal ini sebagai pengganti tanggal 5-6 Januari yang sebelumnya sudah ditetapkan sebagai hari peringatan kelahiran Kristus. Perayaan Natal kemudian di lakukan juga di Anthiokia pada tahun 375 M dan pada tahun 380 M dirayakan di Konstantinopel, dan tahun 430 M di Alexandria dan kemudian di tempat-tempat lain dimana kekristenan berkembang.

Sebagai seorang Kristen yang telah mengerti makna Natal sebenarnya, tidaklah perlu ikut-ikutan aksi seperti kelompok Kristen di Amerika, menentang sekularisasi Natal oleh orang-orang yang bukan Kristen tetapi ingin merayakan Natal. Natal secara luas telah dikenal orang dunia, di Jepang orang non-Kristen juga merayakan Natal, dengan pesta malam dan mabuk sampai pagi, di Malaysia negara Muslim, di negara tetangga kita ini Natal juga dirayakan oleh sebagian orang Muslim, pohon Natal dipasang gede-gede di setiap Mall. Ada seorang teman Muslim disana memasang pohon Natal pada bulan Desember, hanya karena dia demen hiasan tersebut. Di China negara Komunis, Natal juga menjadi marketing tools semua toko dihiasi pernak-pernik Natal.

Penyanyi senior Barry Manilow memproduksi DVD musik yang berjudul "Because it's Christmas" & "A Christmas Gift of Love" isinya khusus lagu-lagu natal, ia menciptakan lagu natal dan menyanyikannya. Dalam sebuah wawancara di TV ia ditanya mengapa ia yang adalah orang Yahudi yang tidak merayakan natal, menyanyikan lagu natal? Ia menjawab dengan bercanda "karena aku iri, aku tidak punya hari raya natal". Lagu klasik Natal "White Christmas" juga diciptakan oleh seorang yang bukan Kristen, Irving Berlin, ia seorang Yahudi, ia menciptakan lagu ini ditujukan kepada sahabatnya yang Kristen. Ada juga sinkretisasi hari raya ini menjadi perayaan "Chrismukkah" alias "Hanukkah and Christmas", bahkan perayaan 'Yahudi campur Kristen' ini sudah dikenal di Jerman sejak tahun 1800an M, disana dikenal dengan istilah "Weihnukkah".

Marilah kita kaji, apa sih yang ada dibenak orang-orang itu (yang bukan Kristen) ketika mereka ingin merayakan Natal, bukankah itu dikaitkan dengan suatu momen khusus, merayakan, membuat pesta, mengadakan pertemuan khusus pada hari yang khusus bersama teman, keluarga, sanak, saudara, dll. Maka, andaikata istilah "Christmas" itu tidak pernah diganti dengan istilah "Holiday Season", toh arti Christmas bagi mereka itu tidak akan pernah dikaitkan dengan Kristus. Bagi mereka mungkin merasa bahwa 25 Desember itu bukan hak-ciptanya kalangan Kristen secara eksklusif. Dan mereka tetap akan merayakannya dengan cara mereka sendiri yang tidak mendasarkannya pada dasar-dasar Kristianitas. Karena mereka memang hanya mau "merayakan" saja tanpa embel-embel Kristus. Disamping itu pula perhatian orang dalam merayakan "Holiday Season" itu bukan hanya pada 25 Desember tetapi juga untuk menyambut tahun yang baru 1 Januari.

Di Kutip Dari ( www.akupercaya.com )



Merry Christmas

Selamat Natal

Happy Holidays

Baca Selengkapnya..