Tuesday, April 17, 2007

BOM POSO DISINYALIR DILAKUKAN KELOMPOK DPO

kapolda sulawesi tengah / brigjen polisi badrodin haiti mengatakan/ aksi peledakan bom di kelurahan kasiguncu kecamatan poso pesisir tadi malam/ dilakukan oleh kelompok para dpo yang belum menyerahkan diri//

aksi peledakan bom tersebut menurut kapolda sulteng/ badrodin haiti diduga bermotifasi untuk menunjukkan bahwa masih ada kelompok-kelompok tertentu di poso// kelompok yang dimaksud kapolda adalah mereka yang satu kelompok dengan para dpo dan warga bersenjata yang ditangkap dan yang tewas dalam aksi penyergapan tanggal 22 januari 2007//

selain itu/ badrodin mensinyalir aksi peledakan di kasigincu itu/ merupakan akses dari permasalahan yang kini masih ada di poso// beberapa masalah diantaranya adalah pembangunan pondok pesantren di tanah runtuh yang menjadi kontroversi dan belum tuntasnya masalah-masalah keperdataan di wilayah ini//

sound up//
brigjen polisi badrodin haiti// kapolda sulteng

badrodin haiti juga mengakui/ dari hasil pemantauan intelijen polri/ saat ini masih ada sejumlah orang yang masuk dalam daftar pencarian orang polisi/ yang hingga kini masih berada di poso// beberapa orang inilah yang hingga kini masih diburu polisi//

Baca Selengkapnya..

SATU MENINGGAL DAN 9 BERSAUDARA MENDERITA DBD

satu orang penderita demam berdarah dengue/ dbd/ meninggal dunia saat dirawat di rumah sakit mokopido tolitoli sulawesi tengah// balita bernama rifan ini meninggal dunia setelah dirawat beberapa jam di rumah sakit//

beginilah kondisi balita bernama rifan asal desa tende kecamatan baolan tolitoli sulawesi tengah ini/ beberapa menit setelah menghembuskan nafas terakhir// rifan tak sempat ditolong oleh pihak medis di rumah sakit mokopido tolitoli akibat demam tinggi yang dialaminya//

pihak medis di rumah sakit mokopido memfonis/ balita bernama rifan itu menderita demam berdarah// rifan tak tertolong lagi akibat pihak keluarga terlambat membawanya ke rumah sakit//

mirna/ ibu rifan tak kuasa menahan tangis setelah mengatahui anaknya sudah tak bernyawa lagi// mirna hanya bisa meraung-raung meratapi anaknya yang sudah meninggal dunia//

setelah di bersihkan oleh pihak medis/ dengan digendong oleh neneknya/ rifan kemudian dibawa pulang dengan mobil ambulans//

di rumah sakit mokopido tolitoli/ saat ini dirawat puluhan pasien demam berdarah// bahkan terdapat sembilan pasien demam berdarah yang merupakan satu keluarga// sembilan pasien yang bersaudara ini adalah anak dari pasangan anwar dan hidayah asal desa lingadan//

sembilan bersaudara ini sudah tiga bulan menderita demam tapi hanya dirawat di rumah saja// setelah mengetahui anaknya menderita dbd baru sang bapak melarikan sembilan anaknya itu ke rumah sakit/

selain sembilan bersaudara ini/ terdapat juga 3 santri dari pesantren hidayatullah tolitoli/ juga dirawat di rumah sakit ini akibat menderita dbd//

Baca Selengkapnya..

UNJUKRASA BUBARKAN IPDN

puluhan aktivitis mahasiswa yang tergabung dalam himpunan mahasiswa islam (hmi) tolitoli/ sulawesi tengah/ menggelar aksi unjukrasa meminta agar institut pemerintahan dalam negeri (ipdn) dibubarkan//

pengunjukrasa melakukan long march di beberapa jalan protokol di tolitoli/ dengan membawa panplet dan bungkusan mayat// pengunjukrasa kemudian menggelar orasi dan aksi teatrikal di depan kantor dprd dan bundaran hotel suryadi//

dalam aksi tetrikal ini pengunjukrasa mempertontonkan aksi kekerasan yang terjadi di ipdn// menurut mereka institut pendidikan bagi pegawai negeri tersebut tidak lagi berfungsi sebagai lembaga pendidikan yang mencerdaskan bangsa/ tetapi sudah berubah menjadi institut pembunuhan dalam negeri//

pengunjukrasa mengecam aksi kekerasan yang terjadi di ipdn selama ini// mereka meminta agar pemerintah membubarkan ipbd tersebut dan rektor ipdn diproses secara hukum//

aksi ini sempat menjadi perhatian masyarakat sekitarnya/ namun tidak memacetkan lalulintas//

di kota palu/ aksi unjuk rasa meminta penutupan ipdn/ digelar oleh sejumlah mahasiswa fisip universitas tadulako palu// sejumlah mahasiswa ini meminta agar pemerintah segera membekukan proses belajar mengajar di ipdn// pembekuan itu untuk memutus mata rantai kekerasan yang dilakukan di sekolah pencetak pamong praja itu//

sejumlah mahasiswa ini mendatangi dprd sulawesi tengah dan diterima oleh tiga anggota dprd//

Baca Selengkapnya..

PERSONALISASI CAMAT STPDN DAN NON STPDN

camat palu timur m sadly / adalah lulusan sekolah tinggi pendidikan dalam negeri/ stpdn tahun 1994// sejak lulus sadly berkarir di pemerintah kota palu sebagai lurah di kelurahan tondo tahun 1995 hingga tahun 1999// lalu menjadi sekretaris kecamatan palu timur tahun hingga tahun 2001// lalu menjadi kepala sub bagian perangkat pengembangan bagian tata pemerintahan kota palu hingga tahun 2006 dan menjadi camat hingga sekarang//

m sadly mengaku pola pembinaan yang diterima selama di stpdn menjadikan dirinya pamong yang sangat disiplin// penempaan selama di mengikuti pendidikan di jatinangor/ membuat mental sadly menjadi kuat menghadapi persoalan di masyarakat//

sound up : m sadly/ camat palu timur / alumni stpdn

namun m sadly juga mengharapkan/ adanya perubahan dalam pola pengasuhan di stpdn atau kini ipdn untuk menjadikan institut itu menjadi berwibawa//

berbeda dengan arman djanggola/ camat palu selatan yang ternyata bukan berasal dari stpdn atau ipdn// arman yang mulai berkarir di pemerintahan sejak tahun 1985 itu/ mengaku bisa bersosialisasi dengan mkasyarakatnya// kebijakan-kebijakan yang diambilnya pun hanya berdasarkan pengalamannya selama bermasyarakat// tak satupun kebijakan yang dikeluarkannya itu berdasarkan ilmu yang diterima di bangku pendidikan// meski dia adalah jebolan fakultas ilmu sosial dan politik di universitas tadulako palu//

sound up : arman djanggola/ camat palu selatan/ non stpdn//

arman sendiri memulai karirnya di pemerintahan kota palu dinas pekerjaan umum kemudian diminta masyarakat kelurahan tatura utara / palu selatan untuk menjadi lurah// arman dipercayakan menjadi lurah karena dianggap biasa mengatasi kenakalan remaja di wilayah itu// setelah itu dipindah di badan pengawas daerah tahunn 2003 hingga 2005 dan menjadi camat palu selatan hingga saat ini//

Baca Selengkapnya..

SIKAP PEMPROV SULTENG SOAL PRAJA IPDN DAN PERNYATAAN ALUMNI APDN

pemerintah provinsi sulawesi tengah masih belum menentukan sikap untuk tidak mengirim calon prajanya ke institut pemerintahan dalam negeri/ ipdn// pemerintah sulteng sendiri masih berkoordinasi dengan sejumlah provinsi di sulawesi termasuk sulawesi utara soal sikap tersebut//

kepala biro informasi dan komunikasi/ sekretariat daerah provinsi sulteng/ drs jethan thowakit msi/ mengakui/ pihaknya masih terus melakukan koordinasi dengan sejumlah daerah// meski demikian/ pemerintah provinsi sulteng tetap belum akan mengirim calon prajanya ke ipdn jika tindak kekerasan di sekolah itu masih ada//

sound up : drs jethan thowakit msi / karo infokom sulteng

jika keputusan pemerintah daerah sulteng untuk tidak mengirim lagi calon prajanya ke ipdn/ pemerintah sulteng terpaksa akan mengalihkan pendidikan ilmu pemerintahan calon prajanya ke sejumlah universitas yang memiliki fakultas ilmu sosial dan ilmu politik//

sulawesi tengah sendiri hingga kini masih memiliki seratus lebih putra daerah yang kini masih berstatus praja di ipdn// untuk membiayai setiap angkatanya/ pemprov mengeluarkan uang 7 juta rupiah per calon praja//

================================================================

salah seorang alumni akademi pemerintahan dalam negeri/ apdn / asal sulteng/ jethan thowakit mengakui/ sistem pembinaan yang dilakukan oleh senior terhadap yunior di stpdn dan ipdn/ sudah melewati batas// jethan megaku/ selama dirinya masih belajar di apdn sebelum menjadi stpd/ pola pembinaan yang dilakukan adalah pembinaan disiplin bukan dengan kekerasan//

jethan yang kini sudah menjadi kepala biro infokom sulawesi tengah ini/ setuju jika pemerintah membekukan sementara ipdn untuk memutus mata rantai kekerasan// di apdn dulu/ prajanya dibina oleh seorang tentara// namun tak sedikit pun ada tindakan pemukulan hingga menyebabkan korban tewas//

Baca Selengkapnya..

Friday, April 13, 2007

PENEMBAKAN PENDETA SUSIANTI TINULELE DIREKONSTRUKSI

mabes polri dan polda sulawesi tengah/ pagi tadi melakukan rekonstruksi peristiwa penembakan pendeta susianti tinulele di gereja effatha jalan banteng/ kecamatan palu selatan kota palu/ sulawesi tengah/ rekonstruksi peristiwa 18 juli 2004 ini menghadirkan empat tersangka yang dihadirkan adalah basri/ ardin/ papa enal/ haris dan irawanto irano// namun tersangka irawanto irano/ haris diperagakan polisi//

suasana di gereja effatha pagi tadi langsung ramai// tak hanya jamaat gereja/ juga masyarakat sekitar berkumpul untuk melihat dari dekat proses rekonstruksi dan melihat pelakunya saat beraksi// polisi dari brimob polda sulawesi tengah diturunkan untuk menjaga dan mengamankan proses rekonstruksi//


pada peragaan awal/ irawanto irano berboncengan ardin dan haris berboncengan dengan papa enal melakukan survei dan memastikan suasana di gereja aman untuk beraksi//


setelah dipastikan dapat melakukan aksinya/ kemudian muncullah irawanto irano yang membonceng basri dan ardin yang membonceng papa enal// mereka datang sudah dengan senjata laras panjang// irawanto irano dan ardin tetap di sepeda motor// sedangkan basri dan papa enal langsung masuk ke halaman gereja// papa enal sempat dihadang oleh seorang lelaki tetapi karena langsung ditodong dengan senjata// basri dan papa enal kemudian berjalan menuju ke depan pintu utama gereja// saat itu satpam yang sedang berjaga juga ditodong senjata//

dengan bidikan sempurna/ basri kemudian memuntahkan amunisi dari senjata m-16 tepat ke arah kepala pendeta susianti tinulele yang saat itu masih sedang berada di atas mimbar// pendeta susianti tinulele langsung terkapar di belakang mimbar//

usai menembak/ basri dan papa enal kemudian meninggalkan gereja effatha dan langsung naik sepeda motor ke arah jalan karanjalemba untuk menyerahkan senjata kepada seseorang//


rekonstruksi ini juga disaksikan langsung desriyanti/ salah seorang korban yang terkena tembakan namun berhasil diselamatkan nyawanya// desriyanti saat kejadian duduk di kursi barisan kedua dari belakang// saat terdengar tembakan satu kali/ desriyanti kaget dan menoleh// saat menoleh itulah satu tembakan menyambar pipi kiri dan tembus ke mata kirinya//


=======================================================
wwcr i : desriyanti/ korban penembakan gereja effatha
=======================================================

kapolda sulawesi tengah/ brigjen badrodin haiti yang ikut memantau jalannya rekonstruksi// menurut kapolda/ rekonstruksi ini dilakukan untuk melengkapi berkas agar mempercepat proses peradilan//


========================================================
wwcr ii : brigjen pol. badrodin haiti/ kapolda sulteng
========================================================

menurut kapolda/ dari hasil pengakuan tersangka dan penyelidikan kepolisian/ sesungguhynya yang menjadi target dalam penembakan ini adalah pendeta irianto kongkoli// namun saat itu yang mengisi kegiatan gereja adalah pendeta susianti tinulele//

Baca Selengkapnya..

Tuesday, April 10, 2007

PEMPROV SULTENG KAJI KASUS IPDN

TERKAIT KASUS KEMATIAN PRAJA IPDN CHRIS MUNTU/PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGAH/SAAT INI TENGAH MENCERMATI DAN MENGKAJI PERKEMBANGAN KASUS INI//SELANJUTNYA PEMPROV SULTENG AKAN MENGAMBIL LANKAH STRATEGIS TERKAIT KEBERADAAN 101 SATU PRJA ASAL SULTENGDI IPDN//

MENURUT KEPALA BIRO HUMAS PEMPROV SULAWESI TENGAH/JETHAN TOWAKIT/SAAT PIHAKNYA TENGAH MENANTI ARAH PERKEMBANGAN PENYIDIKAN PENGANIAYAAN CHRIS MUNTU TERMASU KEPUTUSAN PEMERINTAH PUSAT MENGENAI KEBERADAAN IPDN//

MENURUT JETHAN/PEMPROV SULTENG DIMUNGKINKAN MEMBENTUK TIM KLARIFIKASI DAN INVESTIGASI UNTUK MENGAMBIL LANGKAH-LANGKAH STRATEGIS TERKAIT KEBERADAAN PRAJA ASAL SULTENG DI IPDN//

CHYRON: JETHAN TOWAKIT/KEPALA BIRO HUMAS PEMPROV SULTENG(DUDUK BERSAFARI)

SESUAI DATA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH SULTENG/SEJAK
TAHUN 2002 HINGGA 2006 INI/ ADA 101 PRAJA IPDN ASAL SULAWESI TENGAH//MEREKA INI BERASAL DARI 10 KABUPATEN DAN SATU KOTA MADYA DI SULAWESI TENGAH//

MENURUT KEPALA BIDANG PERENCANAAN BKD SULTENG/KE-101 PRAJA IPDN ASAL SULTENG INI/BIAYA SEKOLAH MEREKA DITANGGUNG PEMERINTAH KABUPATEN YANG MENGIRIMNYA//HINGGA SELASA INI/DARI 101 PRAJA INI BELUM ADA YANG DILAPORKAN MENDERITA SAKIT AKIBAT PENGANIAYAAN SENIOR MEREKA DI IPDN//

Baca Selengkapnya..