Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Monday, March 5, 2007

Banggai Kepulauan Rusuh, Satu Warga Tewas dan 10 Tertembak Polisi

Banggai Kepulauan, Indonesia – Satu warga tewas dipukuli polisi dan 10 warga lainnya dalam kondisi kritis terkena tembakan polisi. Menyusul bentrok antara polisi dengan warga dalam aksi penolakan pemindahan ibukota Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah dari Kota Banggai ke Salakan, Rabu (28/2).

Insiden tersebut bermula Rabu (28/2) pagi sekitar pukul 07.00 WITA. Saat itu ribuan warga tengah melakukan aksi di depan Kepolisian Sektor Banggai. Mereka memprotes pemindahan ibu kota tersebut. Suasana saat itu sudah mulai memanas karena ribuan warga yang melakukan aksi demo itu membawa senjata tajam berupa parang, tombak dan bambu runcing. Sebelumnya sejak Selasa (21/2) pekan lalu warga menyegel Kantor Bupati, Kantor DPRD dan sejumlah kantor pemerintahan lainnya.

Entah bagaimana saat Waka Polres Banggai Kompol Mohammad Iqbal tengah melakukan negosiasi dengan warga untuk membuka blokade yang dipasang di kantor-kantor pemerintahan, tiba-tiba terdengar rentetan tembakan yang dilakukan oleh polisi.

Ribuan massa yang tadinya menggelar aksi itu langsung kocar-kacir, dan sebagian warga melakukan perlawanan terhadap polisi. Yang mengakibatkan salah seorang warga bernama Junais tewas dianiaya polisi. Sementara satu warga lainnya bernama Iwan hingga kini kondisinya kritis tertembak oleh polisi.

Saat ini situasi makin tidak terkendali, masyarakat melakukan perlawan kepada polisi. Mereka melempari polisi dengan batu dan bom Molotov. Perlawanan warga makin memuncak saat ambulance yang membawa jenazah korban Junais kaca belakangnya pecah ditembak polisi.

“Kami lari bersembunyi daripada menjadi sasaran amuk warga,” aku Fadli, warga setempat.

Kapolres Banggai AKBP M Nazli menyayangkan warga yang berbuat anarksis. Mereka melempari Polisi dengan menggunakan bom Molotov dan senjata tajam.

Sebelumnya, kabupaten ini merupakan kesatuan wilayah dengan Kabupaten Banggai. Undang- Undang Nomor 51 Tahun 1999 menetapkan pulau-pulau di tengah lautan tersebut menjadi daerah otonom. Kabupaten induk tetap disebut Kabupaten Banggai dan pemekarannya disebut Kabupaten Banggai Kepulauan (Bangkep). Lima tahun pertama ibukota Kabupaten berada di Kota Banggai kemudian dipindahkan ke Salakan, hal inilah yang memicu konflik tersebut.

Luas wilayahnya ± 22.042,56 km2 dengan rincian: daratan 3.160,46 km2 dan wilayah laut 18.828,10 km2 . Kabupaten Banggai Kepulauan adalah merupakan satu-satunya Kabupaten di Sulawesi Tengah yang merupakan “Kabupaten Maritim” yaitu terdiri dari 123 Pulau, dengan rincian 5 pulau sedang dan terdiri dari yakni Pulau Peleng (luas 2.340 km2), Pulau Banggai (268 km2)), Pulau Bangkurung (145 km2), Pulau Salue Besar (84 km2), Pulau Labobo (80 km2) dan 118 pulau-pulau kecil.

Sesuai sensus penduduk tahun 2000, penduduk yang sehari-hari menggeluti perikanan 8.299 jiwa, sedangkan sebagian petani merangkap menjadi nelayan. Saat lahan pertanian tak lagi membutuhkan banyak tenaga, mereka biasanya melaut mencari ikan. Total penduduknya tidak kurang dari 156.000 ribu jiwa. ***

0 comments: