Sunday, February 25, 2007

Sukma Naik Levina untuk Cari Ongkos Kelahiran Anak Ketiga

Cimahi - Sukma Irawan (36) adalah ayah yang bertanggung jawab. Tahu tak punya tabungan untuk ongkos kelahiran anak ketiganya, dia nekat pergi ke Bangka Belitung untuk mengais rezeki.Tapi apa daya, kapalnya terbakar. Istrinya yang sedang hamil 9 bulan pun tak putus dirundung tangis.


"Duh gimana suami saya, Mbak?" tanya Dewi (36), istri Sukma Irawan, Kamis (22/2/2007). Pasangan ini menetap di Keluharan Karangmekar, Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Jawa Barat. Dewi bersama keluarga korban Levina dari desa yang sama tengah berkumpul di rumah Sri Hartati, istri korban tewas Surya.


Keluarga korban dan tetangga-tetangga meminta detikcom yang sedang bertamu ke rumah Sri Hartati untuk bercerita, membagi informasi. Bahkan banyak di antaranya menitipkan nomor teleponnya pada detikcom, minta dikontak kalau ada perkembangan.


Dewi menceritakan, suaminya belakangan ini bekerja serabutan. Dia sudah melarang suaminya bekerja ke Bangka. "Suami saya sih bawa KTP, cuma disimpan di tas kecil, tidak di dompet. Gimana jika tasnya kepisah ya," ujarnya.


Demi menceritakan, suaminya ke Bangka untuk bekerja di perusahaan mebel. Uangnya untuk ongkos kelahiran anak ketiganya. "Saya nggak punya uang sama sekali, tidak ada uang untuk persiapan kelahiran," cerita Dewi. Bahkan saking tak ada duitnya, suaminya hanya mengantongi Rp 30 rubu.


Sukma ke Bangka atas sponsor seorang bos perusahaan mebel. Dia pergi bersama sejumlah pria dari desa yang sama. Semuanya bernasib sama dengannya: hidup serba kekurangan dan hanya mengantongi Rp 30 ribu. Ongkos perjalanan sisanya ditanggung sang bos.


Dewi menyatakan, ketika dia mendengar di radio ada musibah Levina, dia tidak terlalu ambil pusing. Sebab seingat dia, suaminya pergi ke Bangka dengan pesawat terbang. Tapi dia sempat heran, kok rute suaminya Priok-Bangka? Ketika dia mendengar ribut-ribut di rumah Sri Hartati, akhirnya dia pun bertandang. Di situ terjawab bahwa suaminya adalah salah satu penumpang Levina.


Wakil Ketua RW setempat, Ahmad Hidayatudin, juga turut datang ke rumah Sri Hartati. Dia minta detikcom memberi bukti hitam di atas putih bahwa warganya menjadi korban Levina. "Masyarakat sudah kalut. Bagaimana caranya, saya mendapatkan informasi secepatnya mengenai warga saya," katanya dengan nada tinggi.

0 comments: